Sabtu, 23 Februari 2013

Museum Sonobudoyo


Museum Sonobudoyo adalah museum sejarah dan kebudayaan Jawa, termasuk bangunan arsitektur klasik Jawa. Museum ini menyimpan koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa yang dianggap paling lengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Selain keramik pada zaman Neolitik dan patung perunggu dari abad ke-8, museum ini juga menyimpan beberapa macam bentuk wayang kulit, berbagai senjata kuno (termasuk keris), dan topeng Jawa.
Museum Sonobudoyo terdiri dari dua unit. Museum Sonobudoyo Unit I terletak di Jalan Trikora No. 6 Yogyakarta, sedangkan Unit II terdapat di nDalem Condrokiranan, Wijilan, di sebelah timur Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta.
Museum yang terletak di bagian utara Alun-alun Lor dari Keraton Yogyakarta itu pada malam hari juga menampilkan pertunjukan wayang kulit dalam bentuk penampilan aslinya (dengan menggunakan bahasa Jawa diiringi dengan musik gamelan Jawa). Pertunjukan wayang kulit ini disajikan secara ringkas dari jam 8.00-10.00 malam pada hari kerja untuk para turis asing maupun turis domestik.
Koleksi Museum Sonobudoyo terbagi menjadi 10 jenis yaitu :

  1. Koleksi Numismatik dan Heraldika obyek penelitiannya adalah setiap mata uang/alat tukar yang sah, terdiri dari mata uang logam dan mata uang kertas. Heraldika adalah setiap tanda jasa, lambang dan pangkat resmi (termasuk cap/stempel).
  2. Koleksi Filosogi adalah benda koleksi yang menjadi objek penelitian filosogi, misalnya riaskah kuno, tulisan tangan yang menguraikan sesuatu hal atau peristiwa.
  3. Koleksi Keramologika adalah koleksi yang dibuat dari bahan tanah liat bakar (baked clay) berupa pecah belah, misalnya : Guci.
  4. Koleksi Senirupa, koleksi seni yang mengekspresikan pengalaman artistik melalui objek dua dimensi atau dimensi atau tiga.
  5. Koleksi Teknologi, benda/kumpulan benda yang menggambarkan perkembangan ternologi yang menonjol berupa peralatan atau hasil produksi yang dibuat secara massal oleh suatu industri/pabrik, contohnya : Gramaphon.
  6. Koleksi Geologi adalah benda yang menjadi obyek ilmu geologi, antara lain batuan, mineral, fosil, dan benda-benda bentukan alam lainnya (permata, granit, andesit). contoh : Batu Barit.
  7. Koleksi Biologi adalah benda yang menjadi obyek penelitian ilmu biologi, antara lain tengkorak atau rangka manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Misalnya burung (obset)/dikeringkan.
  8. Koleksi Arkeologi adalah benda yang menjadi obyek penelitian arkeologi. Benda tersebut merupakan hasil peninggalan manusia dari jaman prasejarah sampai dengan masuknya pengaruh kebudayaan barat misalnya : Cermin.
  9. Koleksi Etnografi adalah benda yang bernilai sejarah dan menjadi objek penelitian ilmu etnografi, benda-benda tersebut merupakan hasil budaya atau menggambarkan identitas suatu etnis misalnya Kacip.
  10. Koleksi Historika adalah benda yang bernilai sejarah dan menjadi obyek penelitian sejarah. Benda tersebut dari sejarah masuknya budaya barat sampai dengan sekarang, misalnya Senapan laras panjang, Meriam.
  • Ruang Pendopo dan sekitarnya, bangunan pendopo berbentuk limas dengan atap tumpang sari bertingkat dua. Fungsi pendopo dalam bangunan Jawa yaitu untuk menerima tamu. Disebelah selatan pendopo terdapat dua buah merian masing-masing ditempatkan di samping timur dan barat.
  • Ruang Pengenalan, diatas pintu masuk menuju ruang pengenalan terdapat relief candrasengkala "Buta Ngrasa Esthining Lata". Ruang pengenalan berukuran 62,5 m2. Salah satu koleksi yang ada di ruang pengenalan yaitu pasren atau krobongan yang terdiri dari tempat tidur, bantal, guling, kasur, kelambu, sepasang patung loro blonyo, sepasang lampu robyong, dan sepasang lampu jlupak.
  • Ruang Prasejarah, ruang ini menyajikan benda-benda peninggalan masa prasejarah yang menggambarkan cara hidup manusia pada masa itu meliputi berburu, mengumpulkan dan meramu makanan. Pada tingkat selanjutnya manusia mulai bercocok tanam secara sederhana serta melakukan upacara-upacara yang berhubungan dengan religi (kepercayaan kepada roh nenek moyang, penguburan dan kesuburan).
  • Ruang Klasik dan Peninggalan Islam, dalam penyajian koleksi dikelompokkan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal yaitu, Sistem Kemasyarakatan, Sistem Bahasa, Sistem Religi, Sistem Kesenian, Sistem Ilmu Pengetahuan, Sistem Peralatan Hidup, dan Sistem Mata Pencaharian Hidup.
  • Ruang Batik, di ruang ini memamerkan beberapa koleksi batik. Selain itu terdapat proses membatik yang dimulai dari pengerjaan pola sampai proses jadi sebuah batik.
  • Ruang Wayang, di Indonesia memiliki beberapa jenis wayang salah satunya wayang klitik yang terbuat dari kayu. Pada tahun wayang mendapat pengakuan dunia.
  • Ruang Topeng, sebagai salah satu bentuk karya seni tradhisional Indonesia, topeng sudah mengalami sejarah perkembangan, bersamaan dengan nilai-nilai budaya dan nilai seni rupa. Topeng yang tampil dalam bentuk tradhisional mempunyai fungsi sebagai sarana upacara dan pertunjukan.
  • Ruang Jawa Tengah, di ruang ini memamerkan ukiran kayu yang terkenal dari Jawa Tengah yaitu Jepara seperti gebyog patang aring. Selain itu terdapat keris dan senjata tajam lainnya dengan berbagai jenis.
  • Ruang Emas, Museum Sonobudoyo merupakan museum yang memiliki koleksi artefak emas tapi dengan beberapa alasan belum dapat dilihat oleh umum. Pada dasarnya artefak emas memiliki fungsi berbeda-beda. 
  • Ruang Bali, Koleksi ruang Bali berkaitan dengan kebudayaan Bali baik mengenai yadnya (upacara) maupun berbentuk seni lukis dan seni pahat. Dibagian terpisah terdapat candi Bentar.
http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Sonobudoyo

0 komentar:

Posting Komentar